PENGABDIAN PUSTAKAWAN INDONESIA

03.59

Search Engine Dunia

Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.Ketika seorang pengguna mengunjungi mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin mencari indeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya, biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan terkadang sebagian teksnya.
Fungsi dan Macam-macam Search Engine Dunia
Search engine adalah sebuah database elektronis yang berisi jutaan hingga miliaran alamat-alamat situs dan informasi yang berserakan di jagad Internet ini.
Cara penggunaan search engine adalah dengan mengetikkan kata kunci (keyword) yang hendak dicari dan setelah itu akan ditampilkan sejumlah link yang akan mengarahkan kita kepada situs atau informasi yang ada relevansinya dengan keyword yang kita masukkan.
Dari sekian banyak pilihan search engine di Internet, berdasarkan hasil riset situs situs Searchenginesshowdown.com pada awal Maret 2002, terdapat tiga besar situs search engine yang tengah bersaing menduduki posisi teratas berdasarkan kriteria jumlah ketersediaan informasi, keunikan (ketidak-samaan) informasi yang tersedia di dalam database dan jumlah aktifitas peng-klik-an link informasi oleh pengguna dari yang ditawarkan oleh masing-masing search engine.
Kedudukan tiga besar tersebut sementara ini , dipegang oleh situs Google.com pada posisi pertama, posisi kedua oleh situs Wisenut.com dan ketiga adalah situs Alltheweb.com
Jadi, fungsi search engine adalah untuk mencari alamat-alamat website yang berisi berbagai bentuk informasi seperti tulisan, gambar, video, dsb. dengan mudah dan cepat.
A.Pendahuluan
Suatu hari, seorang siswa diberi tugas untuk mencari informasi seputar teknologi informasi yang berkembang saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak positif maupun negatif dari perkembangan teknologi informasi tersebut. Memang, bisa saja siswa tersebut mencari berbagai literatur di perpustakaan maupun toko buku untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Sebenarnya internet merupakan “gudangnya informasi” terbesar di dunia. Betapa tidak? Orang dapat menemukan informasi apa saja dalam internet mulai dari masalah pendidikan, hiburan, berita, kesehatan, lowongan pekerjaan, iklan, perdagangan, hardware, sofware, hingga permainan (games).
Ketika ingin mencari informasi dalam internet dibutuhkan sebuah mesin pencari (search engine) yang dapat menampilkan informasi sesuai yang dicar. Tidak sedikit “gangguan” muncul saat browsing di internet, bahkan bisa terjebak dengan informasi menyesatkan.
Agar informasi yang diinginkan dapat ditemukan secara cepat, tidak mengalami “gangguan”, dan tidak terjebak dengan informasi menyesatkan perlu teknik mengoptimalkan mesin pencari (search engine) agar bekerja lebih efektif dan efisien.
• Pendahuluan
• Definisi Search Engine
• Cara Kerja Search Engine
• Contoh Search Engine Terbaik
• Pengaturan Tool Search Engine
• Tips Aman ketika Browsing
• Jebakan di Internet
DEFINISI SEARCH ENGINE

Search engine atau mesin pencari merupakan sebuah website yang mempu mengindeks berbagai URL atau alamat web yang berada di dunia maya sehingga mempunyai database besar tentang berbagai URL lengkan dengan deskripsinya. Search engine bertujuan untuk memudahkan seseorang dalam menemukan apa yang dicari dalam dunia maya sesuai dengan apa yang diinginkan. Bisa dibayangkan, dalam hitungan detik dapat ditemukan ratusan ribu informasi yang diinginkan. Berbagai format file dapat dibaca oleh search engine, baik berupa teks, gambar, suara, video, presentasi, animasi maupun file asli. Jutaan orang memanfaatkan mesin pencari secara bersamaan dalam waktu 24 jam non-stop setiap harinya. Hal inilah yang menyebabkan search engine sebagai fasilitas vital di intenet.
SEJARAH SEARCH ENGINE

Search engine yang pertama kali muncul adalah "Wandex" dari World Wide Web Wanderer, suatu web crawler yang dibangun oleh Matthew Gray di MIT pada 1993 namun sekarang wandex tidak berfungsi lagi. Pada tahun yang sama muncul mesin pencari web bernama Aliweb, dan sampai saat ini masih beroperasi dengan baik. Pada tahun 1994, Carnegie Mellon University telah memperkenalkan sebuah mesin pencari pertama yang bernama Lycos, di mana mesin pencari ini sekarang berkembang menjadi usaha komersial yang cukup besar. Segera sesudah itu, beberapa mesin pencari banyak bermunculan dan bersaing untuk memperebutkan popularitas. Termasuk di antaranya adalah WebCrawler, Hotbot, Excite, Infoseek, Inktomi, dan AltaVista. Mereka bersaing dengan direktori-direktori populer seperti misalnya Yahoo!. Perkembangan selanjutnya, direktori-direktori tersebut menggabungkan atau menambahkan teknologi mesin pencari agar fungsinya semakin meningkat. Pada tahun 2002, Yahoo! mengakuisisi Inktomi dan selang satu tahun mengakuisisi Overture yang memiliki AlltheWeb dan Altavista. Tahun 2004, Yahoo! meluncurkan mesin pencarinya sendiri yang didasarkan pada teknologi gabungan dari mesin-mesin yang telah diakuisisi tersebut dan memberikan pelayanan dengan mengutamakan mesin pencari Web dibandingkan direktorinya.
Pada Desember 2003, Orase meluncurkan versi pertama dari teknologi pencari secara real-time. Mesin ini memiliki banyak fungsi baru dan kemampuannya meningkat sangat canggih. Pada akhir tahun 1990-an, mesin pencari dikenal sebagai bintang-bintang yang paling cemerlang dalam kompetisi berinvestasi di Internet. Sebagian lagi, sama sekali menyingkirkan mesin pencari publiknya, dan hanya memasarkan edisi-edisi Enterprise saja, seperti misalnya Northern Light yang dulunya adalah salah satu dari 8 atau 9 mesin pencari awal setelah Lycos muncul.
Sebelum munculnya Web, ada pula mesin-mesin pencari untuk protokol atau penggunaan lain, seperti misalnya Archie search engine untuk situs-situs FTP anonim dan Veronica search engine untuk Gopher protocol. Mesin-mesin pencari lainnya adalah: a9.com, AlltheWeb, Ask Jeeves, Clusty, Gigablast, Teoma, Wisenut, GoHook, Kartoo, dan Vivisimo.
CARA KERJA SEARCH ENGINE
Seperti telah disinggung di awal, search engine dirancang untuk mengindeks hasil temuan berupa alamat web (URL, FTP, dan lain-lain) dari sistem database. Untuk menunjang tugas tersebut, search engine dilengkapi program khusus yaitu: spider, bot (robot), dan crawler. Sang ‘laba-laba elektronik ‘(spider) dan robot akan “merayap”dari satu alamat web ke alamat web lain, dari satu link ke link lainnya. Ketika sang laba-laba tersebut tiba pada sebuah halaman web, dia akan membuat indeks dari sebagian besar kata-kata yang terdapat dalam situs tesebut. Sedangkan pemilik halaman web mengirimkan URL situsnya ke search engine agar dikunjungi laba-laba dan dicantumkan ke dalam basis data search engine tersebut.
Ketika mencari data atau informasi di web menggunakan search engine, sebenarnya Anda membuat permintaan kepada search engine tersebut untuk mengecek indeks yang telah disusun oleh search engine pada basis datanya, kemudian mencocokkannya dengan keyword (kata kunci) yang diminta. Setelah data sesuai dengan yang diminta, search engine akan menyajikan kepada Anda dalam bentuk daftar link pada layar monitor, selanjutnya informasi tersebut dapat diklik untuk diantar ke situs sesuai tujuan.
Perlu diingat bahwa ketika Anda menggunakan salah satu search engine untuk mendapatkan informasi, sebenarnya tidak mencari informasi ke seluruh web di dunia maya namun hanya bagian terkecil saja. Mengapa hal ini terjadi? Semua itu disebabkan keterbatasan kemampuan masing-masing search engine dalam menemukan informasi pada web yang diperkirakan berjumlah ratusan milyar!, dan bertambah sekitar 7 juta per harinya!. Tidak ada search engine satu pun mampu mengumpulkan informasi dalam basis data yang memuat ratusan milyar alamat URL. Dapat dibayangkan, Anda harus mencari informasi di antara ratusan milyar halaman web tanpa menggunakan search engine. Tanpa alat tersebut, mustahil informasi dapat ditemukan. Saat ini, alat tersebut merupakan salah satu hal yang paling urgent ketika mencari informasi di internet.
Kebanyakan mesin pencari menggunakan berbagai metode untuk menentukan peringkat hasil pencarian agar mampu memberikan hasil "terbaik" lebih dahulu. Cara mesin menentukan halaman web mana yang paling sesuai, dan urutan halaman-halaman tersebut diperlihatkan pada hasil pencarian sangat bervariasi. Metode-metodenya juga berubah seiring waktu dengan berubahnya penggunaan internet dan berevolusinya teknik-teknik baru.
Sebagian besar mesin pencari web (search engine) berbasis komersial yang didukung adanya penambahan iklan sehingga sebagian pencari web melakukan praktik yang kontroversial, yaitu mengijinkan pemasang iklan membayar dengan jumlah tertentu agar halaman web mereka diberi peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.
Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google (maupun mesin pencari yang sejenis), menyimpan seluruh maupun sebagian halaman sumber (yang disebut cache) atau informasi tentang halaman web itu sendiri. Ada jenis mesin pencari lain: mesin pencari real-time, seperti Orase. Mesin pencari jenis ini tidak menggunakan indeks. Informasi yang diperlukan oleh mesin tersebut hanya dikumpulkan jika ada pencarian baru. Jika dibandingkan dengan sistem berbasis indeks yang digunakan mesin-mesin seperti Google, sistem real-time ini unggul dalam hal: informasi selalu mutakhir, (hampir) tak ada pranala mati, dan lebih sedikit sumberdaya sistem yang diperlukan. (Google menggunakan hampir 100.000 komputer, Orase hanya satu.).
CONTOH SEARCH ENGINE TERBAIK
Secara garis besar, search engine dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: individual search engine dan meta search engine. Sistem kerja Individual Search Engine adalah dengan cara mengumpulkan data dari web kemudian menampilkan hasil temuan tersebut berdasarkan indeks pada basis data secara individu (sendiri). Beberapa contoh search engine dalam kelompok ini yaitu:
• Google (www.google.com)
• Hotbot (www.hotbot.com)
• FastSearch (www.fastsearch.com)
Sedangkan cara kerja Meta Search Engine adalah dengan cara mencari indeks atau data dari beberapa individual search engine secara serempak (bersama-sama). Beberapa contoh search engine dalam kelompok ini adalah:
• Ixquick (www.ixquick.com)
• Meta Crawler (www.go2net.com/search.html)
• QbSearch (www.qbsearch.com)
Siapa sih hari-hari ini yang tak kenal Google? Search engine unik yang telah meruntuhkan kejayaan Altavista, Lycos, InfoSeek, dan mayoritas search engine generasi tua. Di awal kemunculan dan masa betanya, Google telah menunjukkan betapa kuno teknologi pencarian Altavista dan search engine lain saat itu. Kualitas sebuah mesin pencari adalah relevansi hasil. Ketika itu hasil pencarian di Altavista amat hancur dan tidak relevan. Google menggunakan sistem PageRank, yang dikembangkan dari paper doktoral kedua penemunya mahasiswa Stanford University. Dengan PageRank, peringkat sebuah halaman Web untuk kata kunci tertentu terutama ditentukan dari berapa banyak halaman yang merujuknya melalui link—dengan kata lain, seberapa populer atau “penting” halaman tersebut. Sistem ini tidak rentan terhadap teknik keyword stuffing, sehingga membuat Google jauh lebih sulit dispam. Bisa dilihat sekarang bahwa search engine lain pun, Altavista salah satunya, mulai memperhitungkan faktor popularitas dari link ini untuk memperbaiki relevansi hasil pencarian. Bahkan Altavista sempat mencoba membuat “tandingan” Google bernama Raging Search, di mana Altavista hendak mengatakan bahwa ia berfokus kembali ke searching. Sayang, popularitas dan kecepatan Google sudah tidak dapat dikalahkan, dan kini Raging menghilang entah ke mana.
Untuk menyediakan hasil yang paling akurat, Google tidak menggunakan pencarian "stem" atau dukungan "wildcard". Dengan kata lain, Google mencari kata-kata persis dengan yang Anda masukkan dalam kotak pencarian. Mencari "eduka" atau "eduka*" tidak akan memberikan hasil "edukator". Jika merasa ragu, cobalah kata lain: "airline" dan "airlines," sebagai contoh.
Pencarian Google tidak terpengaruh dengan huruf besar maupun kecil. Semua huruf, walau berbeda pengetikannya, akan dianggap huruf kecil semua. Sebagai contoh, pencarian "edukasi", "EDUKASI", dan "EduKaSI" akan memberikan hasil yang sama.

Pencarian Google secara default tidak sensitif terhadap aksen atau tanda-tanda diakritis, seperti, [Muenchen] dan [München] akan menemukan halaman yang sama. Jika Anda ingin mendeskriminasikan antara dua kata tersebut, gunakan tanda + seperti [+Muenchen] dan [+München].
Anda dapat mengecualikan suatu kata dari pencarian Anda dengan menempatkan tanda minus ("-") langsung di depan kata yang ingin Anda hindarkan. (Jangan lupa untuk menempatkan satu buah spasi kosong sebelum tanda minus).
Dengan Google, Anda dapat mencari frase menggunakan tanda kutip. Kata-kata yang berada di antara tanda kutip ganda ("ilmu komputer") akan muncul bersama-sama dalam semua dokumen hasil pencarian (kecuali jika berupa kata penutup, kata tertentu yang memerlukan tanda "+"). Beberapa karakter tertentu berfungsi sebagai penghubung frase. Google mengenali tanda minus, garis miring, titik, tanda sama dengan, dan apostrof sebagai penghubung frase.
Beberapa kata, jika diikuti oleh sebuah titik-dua, mempunyai arti khusus bagi Google. Salah satu contohnya adalah kata "site:". Untuk mencari sebuah domain atau situs khusus, gunakan sintaks "site:edukasi.net" pada kotak pencarian Google.

Untuk mencari galeri foto tumbuhan, sebaiknya menggunakan bahasa Latin atau Inggris. Namun yang lebih akurat adalah menggunakan bahasa Latin karena terdapat beberapa kata kunci dalam bahasa Inggris yang memiliki arti berbeda. Misalkan mencari bunga Mawar (Rose), maka yang akan muncul bisa nama orang, nama restoran, nama majalah, dan lain-lain. Mengapa hal ini bisa terjadi? Disebabkan tidak terdapat kata lain sebagai penunjuk kata tersebut. Jadi harus lengkap dalam memasukkan kata kunci, seharusnya “Rose+Flower”.
Kesimpulan
Saking disukai semua orang, Google memperoleh Webby Awards tiga kali berturut-turut, terakhir untuk kategori Best Practices. Apa saja praktik Google yang layak ditiru?
Pertama, Google menjadi favoritas massa karena sederhana dan jalan. Sayang sekali, banyak sekali situs yang tidak jalan. Desain minimalis Google perlu diteladani. Dalam menyusun halaman depan, pertimbangkan seberapa banyak informasi yang Anda miliki, dan juga seberapa banyak informasi yang cukup penting dan layak disajikan. Hanya tonjolkan sedikit saja yang penting, lalu sembunyikan, kecilkan, redupkan yang lain. Bantu pemakai mencari informasi di situs Anda, jangan malah membuat mereka bingung dengan menyodorkan semua yang Anda punyai sekaligus.
Kedua, Google tidak terjerumus dalam usaha-usaha komersialisasi yang mengganggu pemakai. Katakanlah banner, atau “lelang keyword” seperti Goto.com, atau pengotoran dengan link-link dari afiliasi, partner, “fitur-fitur” tambahan, dsb. Semuanya hanya memperberat halaman, dan itu dihindari Google.
Terakhir, Google is fun!
Alta Vista http://www.altavista.com/
Alta Vista merupakan salah satu search engines yang sangat cepat dan memiliki cakupan luas serta mampu melakukan pencarian dokumen full-text di WEB dan artikel-artikel Usenet. Pencarian artikel atau dokumen dapat dilakukan dengan kata kunci, frase kunci atau berupa pertanyaan dibantu dengan operator “boolean” (AND,OR, AND NOT, NEAR).
Kelebihan lain dari altavista yang tidak dimiliki oleh search engine lain, adalah adanya fasilitas “spelling checker” yang secara otomatis dapat menginformasikan keyword pencarian yang salah dan membetulkannya tanpa melakukan pencarian ulang. Fasilitas “translate” dari beberapa bahasa ke bahasa yang lain, baik dokumen dari hasil penelusuran maupun dokumen pribadi,menjadikan altavista search engine yang inovatif, dan favorit.

“spelling checker Merupakan utilitas yang ada di pengolah kata yang berfungsi pemeriksaan ejaan pada setiap kata yang ditulis.

Tips-Tips Ketika Menggunakan Search Engine
1. “Berpikir layaknya manusia”.
Search engine didesain oleh manusia untuk bisa memahami manusia. Saat memasukkan kata kunci (keyword) pada search engine jangan menggunakan susunan kata-kata sinonim. Misalnya, jika Anda menanyakan “dimana bisa saya dapatkan script film Titanic” kepada si Bejo pacar Anda, maka yang kata-kata yang dapat dimasukkan pada search engine adalah “movie script” AND Titanic. Bukannya Titanic movie film script book.
2. Huruf besar.
Secara umum selalu gunakan huruf kecil saat mengetikkan keyword di search engine, namun untuk beberapa search engine macam Altavista (www.altavista.com) huruf besar sangat berpengaruh. Pada Altavista jika Anda mengetikkan star maka hasil pencarian turut memasukkan website yang mengandung Star, STAR, staR dan lain lain. Tapi jika kata yang Anda masukkan adalah China maka hanya situs yang berhubungan dengan negara China saja yang akan ditampilkan.
3. Jangan Pernah Mendewakan Search Engine Tertentu.
Google (www.google.com), Altavista (www.altavista.com), Hotbot (www.hotbot.com) dan Ftpsearch (www.ftpsearch.com) adalah search engine yang sudah tak asing lagi di telinga. Namun seiring dengan perkembangan Internet search engine -search engine ini telah banyak mengubah kebijaksaannya. Salah satunya adalah dengan membuat filter-filter untuk mensensor materi tertentu. Coba saja gunakan search engine diatas untuk mencari file MP3 dan bandingkan hasilnya saat Anda menggunakan search engine lain. Untuk mencari situs lokal, Search Indonesia (www.searchindonesia.com) terkadang lebih baik daripada Google.
4. Tetap Konsentrasi pada Tujuan.
Tetap konsentrasi pada informasi yang Anda cari. Sering kali kita tergoda oleh info-info yang berada diluar konteks tujuan (misalnya dalam bentuk pop-up) sehingga melupakan tujuan awal browsing.
5. Gunakan tanda (” “)
Tanda (” “) bertujuan untuk membatasi pencarian. Jika Anda mengetikkan “dancing wolf” maka hanya situs-situs yang mengandung tepat frase dancing wolf akan ditampilkan.
6. Gunakan Kata Sespesifik Mungkin.
Misalkan Anda ingin mencari info seputar mobil klasik keluaran Mercedes-Benz, maka Anda bisa ketikkan “Classic Marcedes-Benz”. Hindari kata classic car apalagi hanya mengetikkan kata car. Jika model mobil yang Anda cari hanyalah jenis “Mercedes-Benz 300SL” maka cukup ketikkan frase tersebut (tanda petik turut disertakan) pada search engine.
7. Menggunakan tanda + dan -
Persempit wilayah pencarian dengan memanfaatkan ke dua tanda ini. Misalnya Anda ingin mencari tips bagaimana meng-uninstall paksa beberapa komponen Windows. Maka ketikkan +”Windows XP” +hint +tips -uninstall -sex -girl -”make money” pada search engine. Perhatikan susunan kata dari kiri ke kanan (hirarki yang semakin sempit). Tanda - bertujuan untuk membuang situs yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan info yang sedang dicari. Tanda + dan - identik penggunaannya dengan operator boolean AND dan NOT.
8. Kombinasi Operator Boolean AND, OR dan NOT.
Contoh: woman AND cancer OR “breast cancer” NOT sex. Artinya search engine akan mencari situs yang berhubungan dengan wanita dan penyakit kanker payudara dan bukan situs-situs porno.
9. Gunaan ejaan yang benar.
Bila Anda ragu penggunaan kata dalam bahasa asing untuk diketikkan pada search engine maka ada baiknya untuk men-cek terlebih dahulu kata yang dimaksud. Anda bisa menggunakan Ask Jeeves (www.askjeeves.com) atau Google.com. Google akan segera menampilkan ejaan kata alternatif dan kata-kata yang paling umum digunakan untuk Anda pilih, sedangkan Ask Jeeves akan mengecek apakah ejaan yang Anda masukkan sudah benar.
10. Milis
Milis atau forum diskusi tempat bertukar informasi dapat dijadikan alternatif pencarian. Biasanya forum diskusi ini terbagi dalam banyak kategori jadi pilih saja sesuai dengan kebutuhan Anda. Walau kebanyakan milis tersebut mewajibkan Anda untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum dapat bergabung, namun Anda bisa terkejutkan dengan info-info yang bisa dimanfaatkan dari forum diskusi ini.
Ditulis oleh: Paul Milian H
11. Kenali Ekstensi File (Bonus By Deden)
Ketika kita ingin mencari artikel yang lengkap, maka biasanya file tersebut disimpan dengan ekstensi yang berbeda-beda misalnya ekstensi PDF (Adobe Reader),DOC (MS-Word),XLS (MS-Excel),PPT (MS. Power Point) dsb. Maka dalam melakukan pencarian lakukan lah seperti berikut :
PDF : topologi jaringan (melakukan pencarian untuk artikel topologi jaringan dalam file PDF)
DOC : topologi jaringan (melakukan pencarian untuk artikel topologi jaringan dalam file Document)
Demikianlah 11 tips yang dapat dipakai untuk membantu Anda “mengubek” tumpukan informasi di dunia maya. Bila Anda memiliki pertanyaan seputar topik diatas jangan ragu untuk menanyakannya. Happy surf

Wisenut.com

Searchenginesshowdown.com pada awal Maret 2002 menyatakan bahwa banyaknya informasi atau situs yang ditampung oleh database Wisenut.com adalah sekitar 579 juta buah. Sedangkan Wisenut.com mengklaim sekitar 1,5 miliar buah yang telah masuk dalam databasenya. Wisenut.com, sebagaimana layaknya sebuah search engine generasi terbaru, bebas dari banner iklan dan aneka image yang memberatkan. Tampilannya yang sederhana mempercepat mengaksesan halaman depan dan proses penampilan hasil yang dicari. Wisenut.com mampu mencari informasi ke konten dengan 25 bahasa dunia yang berbeda, tetapi tidak ada bahasa Indonesia.

Encoding languange Wisenut.com juga mampu beralih ke 21 kode bahasa. Wisenut.com dilengkapi pula dengan fasilitas WiseWatch, yang fungsinya untuk melakukan pemfilteran konten-konten pornografi (/www.wisenut.com/preferences). Search engine yang secara resmi diluncurkan pada September 2001 ini menyediakan pula form isian bagi orang yang ingin mencantumkan situsnya ke dalam database (www.wisenut.com/submitsite.html).

- Alltheweb.com

Alltheweb.com pada awal Maret 2002 mengklaim dirinya telah memasukkan sekitar 507 juta informasi dan situs ke databasenya, tetapi Searchenginesshowdown.com menyatakan lebih banyak, yaitu sekitar 580 juta buah. Alltheweb.com yang merupakan layanan dari FastSearch.com, diluncurkan pada Mei 1999 dengan menggunakan nama Fast. Kemudian pada Juli 2001, dilakukan re-disain pada Fast dan mulai menggunakan nama AllTheWeb. Selain mencari informasi di situs-situs Internet, Alltheweb.com juga dilengkapi dengan kemampuan mencari informasi berupa gambar video, MP3 dan file FTP. Dalam proses penyimpanan ke dalam database, search engine ini mampu melakukan pengindeksan terhadap satu halaman penuh, berbeda dengan Google.com yang hanya mampu mengindeks sebesar 110 Kb pertama dari halaman sebuah situs.

Meskipun demikian, Alltheweb.com tidak mampu mencari file-file PDF dan tidak pula menyediakan fasilitas cached sebuah situs. Alltheweb.com mampu mencari informasi ke konten dengan 47 bahasa dunia yang berbeda, termasuk bahasa Indonesia. Sedangkan encoding languange yang digunakan Wisenut.com juga mampu beralih ke 21 kode bahasa. Sebagai tambahan, fasilitas untuk memfilteran konten-konten pornografi juga disediakan oleh Wisenut.com (http://www.alltheweb.com/customize?page=filter). Tersedia pula form isian bagi orang yang ingin mencantumkan situsnya ke dalam database Alltheweb.com (http://www.alltheweb.com/add_url.php).

- Altavista.com

Altavista.com adalah salah satu veteran search engine terbesar. Selama bertahun-tahun, sebelum kelahiran situs-situs search engine di atas, Altavista.com merupakan search engine yang cukup diperhitungkan. Pada masa jayanya, Altavista.com mampu menampilkan serangkaian informasi dari database situs lain, semisal dari AskJeeves.com, RealNames.com dan LookSmart.com. Tetapi pada Mei 2001, kejayaan tersebut mulai luntur sehingga banyak dari tambahan informasi tersebut lenyap atau tidak muncul sebagai mestinya. Altavista.com pada awal Maret 2002 mengklaim dirinya telah memasukkan sekitar 500 juta informasi dan situs ke databasenya, tetapi Searchenginesshowdown.com menyatakan hanya sekitar 397 juta buah.

Selain mencari informasi di situs, Altavista.com dilengkapi dengan database informasi tentang gambar, MP3/audio, video, direktori dan berita. Keunggulan search engine ini adalah kemampuannya melakukan operasi Boolean AND, OR, NOT dan AND NOT. Kelemahannya adalah tidak banyak file komputer yang bisa diaksesnya, semisal file PDF. Alltheweb.com mampu mencari informasi ke konten dengan 15 bahasa dunia yang berbeda, tanpa bahasa Indonesia. Tersedia form isian bagi yang ingin mencantumkan situsnya ke dalam database Altavista.com. (www.altavista.com/r?h18). Search engine ini juga dilengkapi dengan fasilitas Family Filter untuk memfilter situs-situs pornografi agar tidak muncul dalam hasil pencarian (/www.altavista.com/sites/search/ffset).

Search engine adalah sebuah database elektronis yang berisi jutaan hingga miliaran alamat-alamat situs dan informasi yang berserakan di jagad Internet ini.

Situs search engine terkenal kerap menduduki salah satu peringkat teratas dari situs-situs yang paling banyak dikunjungi.

Cara penggunaan search engine adalah dengan mengetikkan kata kunci (keyword) yang hendak dicari dan setelah itu akan ditampilkan sejumlah link yang akan mengarahkan kita kepada situs atau informasi yang ada relevansinya dengan keyword yang kita masukkan.

Dari sekian banyak pilihan search engine di Internet, berdasarkan hasil riset situs situs Searchenginesshowdown.com pada awal Maret 2002, terdapat tiga besar situs search engine yang tengah bersaing menduduki posisi teratas berdasarkan kriteria jumlah ketersediaan informasi, keunikan (ketidak-samaan) informasi yang tersedia di dalam database dan jumlah aktifitas peng-klik-an link informasi oleh pengguna dari yang ditawarkan oleh masing-masing search engine.
Kedudukan tiga besar tersebut sementara ini , dipegang oleh situs Google.com pada posisi pertama, posisi kedua oleh situs Wisenut.com dan ketiga adalah situs Alltheweb.com. Harap diingat, Yahoo.com tidak dikategorikan sebagai situs search engine, tetapi sebagai sebuah situs direktori.

Yahoo.com menggandeng Google.com untuk memperkuat pencarian yang dilakukan oleh pengunjungnya. Sehingga apabila seorang pengunjung Yahoo.com tidak menemukan situs atau informasi yang dicarinya dari database direktori Yahoo.com, maka secara otomatis Yahoo.com akan menampilkan serangkaian link-link tambahan yang diambil dari database Google.com dengan keterangan "powered by Google" di atasnya.

- Google.com

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh situs Searchenginesshowdown.com pada awal Maret 2002, banyaknya informasi atau situs yang ditampung oleh database Google.com adalah sekitar 968 juta buah. Sedangkan Google.com sendiri saat itu mengklaim sekitar 1,5 miliar buah. Perbedaan ini tentu saja berdasarkan hasil hitung-hitungan yang mendalam oleh SearchEnginesShowDown.com dengan menggunakan metodologi khusus semisal teknik pencarian informasi, perbandingan dengan database search engine lain dan pembedaan antara URL yang diindeks dengan yang tidak diindeks. Keunikan Google.com adalah fasilitas pemilihan jenis bahasa sebagai antarmukanya. Ada 74 bahasa yang bisa dipilih, termasuk bahasa Indonesia, Jawa, Hacker, Urdu, Klingon, dan sebagainya. Google.com mampu menggali informasi ke situs-situs yang memiliki konten dengan 35 bahasa yang berbeda.

Selain itu, search engine ini juga dilengkapi dengan fasilitas SafeSearch yang fungsinya untuk melakukan pemfilteran terhadap situs-situs pornografi agar tidak muncul (www.google.com/preferences?hl=en). Fasilitas SafeSearch ini terdiri atas dua jenis, yaitu yang strict dan moderate. Untuk mode strict, maka yang diblok selain gambar juga teks. Sedangkan mode moderate hanya memfilter gambarnya saja. Google.com juga menyediakan form isian bagi orang yang ingin situsnya masuk dalam database (http://www.google.com/addurl.html).

Google.com adalah satu-satunya search engine umum yang menyimpan informasi situs ketika pertama kali mereka di indeks, biasa disebut sebagai cached pages. Sehingga meskipun suatu situs telah mati tetapi masih terdapat link-nya di dalam database Google.com, maka kita masih bisa melihat tampilan atau membaca isi situs tersebut. Selain mampu mencari informasi di situs Internet, Google.com juga mampu membongkar isi file yang berakhiran pdf, doc, xls, ppt, rtf, ps, txt, wpd, asp dan lainnya. Google.com juga menyediakan subset khusus bagi beberapa topik khusus, semisal tentang Linux (google.com/linux), universitas (google.com/universities.html) dan Microsoft (google.com/microsoft.html).

Database Google.com yang terbesar saat ini tersebut dimanfaatkan pula oleh Yahoo.com sebagai back-end search engine. Yahoo.com mulai menggunakan database Google.com tersebut terhitung sejak Juli 2000. Google.com juga menyediakan fasilitas Google Toolbar yang dapat dipasang di browser Internet Explorer. Kelemahan Google.com antara lain adalah tidak semua operasi Boolean dapat dijalankan.

- Altavista.com

Altavista.com adalah salah satu veteran search engine terbesar. Selama bertahun-tahun, sebelum kelahiran situs-situs search engine di atas, Altavista.com merupakan search engine yang cukup diperhitungkan. Pada masa jayanya, Altavista.com mampu menampilkan serangkaian informasi dari database situs lain, semisal dari AskJeeves.com, RealNames.com dan LookSmart.com. Tetapi pada Mei 2001, kejayaan tersebut mulai luntur sehingga banyak dari tambahan informasi tersebut lenyap atau tidak muncul sebagai mestinya. Altavista.com pada awal Maret 2002 mengklaim dirinya telah memasukkan sekitar 500 juta informasi dan situs ke databasenya, tetapi Searchenginesshowdown.com menyatakan hanya sekitar 397 juta buah.
Selain mencari informasi di situs, Altavista.com dilengkapi dengan database informasi tentang gambar, MP3/audio, video, direktori dan berita. Keunggulan search engine ini adalah kemampuannya melakukan operasi Boolean AND, OR, NOT dan AND NOT. Kelemahannya adalah tidak banyak file komputer yang bisa diaksesnya, semisal file PDF. Alltheweb.com mampu mencari informasi ke konten dengan 15 bahasa dunia yang berbeda, tanpa bahasa Indonesia. Tersedia form isian bagi yang ingin mencantumkan situsnya ke dalam database Altavista.com. (www.altavista.com/r?h18). Search engine ini juga dilengkapi dengan fasilitas Family Filter untuk memfilter situs-situs pornografi agar tidak muncul dalam hasil pencarian (/www.altavista.com/sites/search/ffset).

Fungsi Search Engine
Search engine mempunyai fungsi yaitu untuk mencari informasi, baik berupa file, artikel, gambar dan lain-lain yang berkaitan dengan keyword melalui internet. Search engine akan memberikan daftar alamat website sesuai dengan keyword yang telah diinput. Hal ini memepermudah user karena tidak perlu mengingat-ingat domain dari informasi yang akan dicari. Hanya dengan mengetik keyword dari informasi yang kita inginkan pada kolom search engine maka kita akan mendapatkan informasi yang kita cari.

oleh: Merzelinda Fairuz
sumber: ~http://free.vlsm.org/v17/com/ictwatch/paper/paper019.htm
senut.com dan AllTheWeb.com adalah contoh search engine yang berhasil menyodok ke papan atas jajaran elit search engine dunia. Lalu InfoSeek.com dan Excite.com adalah contoh search engine yang berhenti dikembangkan oleh pemiliknya. Infoseek.com pada Juli 1999 berada di bawah GO Network, sebuah jaringan industri berbasis Internet yang dimiliki oleh perusahaan konglomerat industri hiburan, Disney. Kemudian pada Januari 2001, Disney mengumumkan bahwa dirinya enggan melanjutkan bisnis yang ditangani oleh Go Network dan portalnya Go.com. Kemudian pada Maret 2001, situs Go.com berhenti menggunakan fasilitas search engine milik Infoseek.com. Infoseek.com sendiri kemudian menggunakan database milik InfoSpace.com. Situs Excite.com sendiri sejak Desember 2001 telah berhenti sebagai sebuah search engine yang mandiri dengan tidak lagi melakukan proses pencarian dari database miliknya sendiri. Untuk fasilitas pencarian, Excite.com menggunakan database milik situs Overture.com. Padahal sebelumnya, database Excite.com dimanfaatkan oleh Netscape.com dan Aol Netfind. Kini Netscape menggunakan database Google.com, dan AOL menggunakan database Inktomi.comEmpat Search Engine PilihanBerikut ini adalah sekilas uraian empat buah situs search engine, yaitu Google.com, Wisenut.com, Alltheweb.com dan Altavista.com. Keempatnya memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama memiliki fasilitas perlindungan terhadap keluarga berupa pilihan untuk memfilter informasi pornografi agar tidak muncul dalam hasil pencarian.- Google.

03.56

KEGIATAN TEMATIK

Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan suatu kegiatan yang dapat mewujudkan target-target yang meliputi sikap, perilaku dan pengetahuan bagi siswa dan menimbulkan rasa nyaman dan senang bagi siswa ketika proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang terpusat pada satu tema. Dalam kesempatan kali ini tema pembelajarannya adalah rumahku.
Di tema rumahku ini, sasaran-sasaran yang akan dicapai antara lain yaitu:
1. Anak dapat mematuhi nasehat orang tua dan melaksanakan perintahnya yang tidak bertentangan dengan syariat islam.
2. Anak tahu akan peranannya dalam belajar dan akan lebih memiliki budi pekerti dalam melaksanakan berbagai tugas disekolah dan dirumah.
3. Anak akan mampu mengontrol dirinya sendiri dengan memupuk rasa percaya diri dan berani dalam berekspresi baik di dalam kelas ataupun dalam bersosialisasi diluar kelas.
4. Anak dapat menempatkan diri dalam bersikap di lingkungan rumah dan sekolah.
5. Anak dapat menjaga lingkungan yang ada di sekitarnya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembelajaran tematik “rumahku” di kelas satu adalah:
1. Siswa mampu dan dapat memahami keseluruhan materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Pkn, Al Islam, dan KTK.
2. Menerapkan dan memantapkan yang berhubungan dengan teori maupun praktik pada peserta anak didik.



C. TARGET
Dalam pembelajaran tematik diriku, target yang ingin dicapai antara lain:
1. Anak dapat mematuhi nasehat orang tua dan menghormatinya.
2. Anak dapat menjaga kebersihan baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah serta di manapun dia berada.
3. Anak dapat saling menghormati sesama teman dan mampu menjaga kerukunan di manapun dia berada.
4. Anak akan tahu apa peranannya dalam belajar dan akan lebih memiliki budi pekerti dalam melaksanakan berbagai tugas disekolah dan dirumah.
5. Anak akan mampu mengontrol dirinya sendiri dengan memupuk rasa percaya diri dan berani dalam berekspresi baik didalam kelas ataupun dalam bersosialisasi diluar kelas.

D. KEGIATAN
Adapun keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan pada tema “rumahku” adalah sebagai berikut.
1. Pembukaan (Rabu, 18 September 2007)
Kegiatannya adalah bernyanyi bersama, unjuk kekompakan yel-yel, menjelaskan kegiatan tematik, menjelaskan contoh produk, dan permainan serta melihat film tentang berbakti kepada orang tua.
2. Pembekalan selama 4 minggu (18 September s.d 26 Oktober 2007)
Kegiatannya adalah pendalaman materi pelajaran. Selama pembekalan terdapat kegiatan modelling dengan mendatangkan perwakilan beberapa wali murid dari siswa kelas 1 untuk memberikan ilmu tentang berbakti kepada orang tua dengan jadwal sebagai berikut:
• Hari Rabu (31 Oktober 2007) pukul 08.30 – 09.30 dilakukan kegiatan modelling untuk siswa kelas 1A dan 1B oleh Ibu Arifin Hidayat (wali murid dari Karina Ailsa Rania 1B)
• Hari Kamis (1 November 2007) pukul 08.30 – 09.30 dilakukan kegiatan modelling untuk siswa kelas 1E dan 1F oleh Ibu Asep Kusnadi (wali murid dari Ghani 1E)
• Hari Kamis (1 November 2007) pukul 10.00 – 11.00 dilakukan kegiatan modelling untuk siswa kelas 1C dan 1D oleh Ibu Rabiatul Adawiyah (wali murid dari siswa kelas 1C)
3. Perencanaan
Kegiatannya perencanaan yaitu pengambilan data, mengetahui apa yang dinilai, dan merancang pembuatan produk.

4. Penyelesain produk tanggal (5-15 November 2007)
Kegiatannya adalah membuat rumah dan menghias rumah
5. Penutupan tanggal 9 November 2007
Kegiatannya adalah pameran karya siswa di depan kelas 1A.


E. PRODUK
Adapun contoh produk siswa dalam pembelajaran tematik rumahku adalah sebagai berikut :






























F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dan pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran teamtik rumahku, ternyata memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar siswa. Di mana siswa merasa senang ketika belajar dan bebas dalam mengeluarkan ide-idenya untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus. Siswa merasa mudah dalam belajar, karena semua bidang studi tertuju pada satu tema yaitu rumahku. Selain itu siswa mampu memberikan nasehat dan saling meminta maaf kepada teman serta mampu menjaga lingkungan kelas, rumah dan sekitarnya agar tetap terjaga kebersihannya
Demikian laporan yang dapat kami tuliskan dan untuk membantu kelancaran dan lebih optimalnya kegiatan pembelajaran tematik, kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun.
2. Saran/evaluasi
Untuk meningkatkan keoptimalan kegiatan pembelajaran tematik diriku, saran/evaluasi dalam kegiatan pembelajaran tematik diriku antara lain:
Optimalisasi keterlibatan semua ustadz/ustadzah perlu ditingkatkan.
Aktivitas outdoor lebih diperbanyak.
Persiapan untuk setiap kegiatan dalam pembelajaran tematik perlu ditingkatkan.

03.55

Pembinaan Perpustakaan Sekolah

Dalam pasal Undang – undang sisdiknas no. 2 tahun 1989, ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting. Sebagai sumber belajar, keberadaan perpustakaan mutlak dibutuhkan. Namun, dalam pengelolaan perpustakaan saat ini masih jauh dari harapan, penggunaan sarana perpustakaan masih belum optimal. Keadaan ini dimungkinkan karena manajemen sekolah yang kurang mementingkan keberadaan perpustakaan disekolah, selain itu koleksi buku perpustakaan masih berkisar pada buku – buku paket sedangkan selain buku paket masih ada dalam jumlah yang terbatas, apalagi petugas perpustakaan pada umumnya bukan seorang pustakawan yang sebenarnya sehingga pengelolaan kurang professional. Serta alokasi dana untuk pengembangan perpustakaan dari sekolah masih kurang memadai dan motivasi kepala sekolah, guru dan staf sekolah kepada para siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar masih kurang. Oleh karena itu diperlukan suatu pembinaan terhadap perpustakaan sekolah guna menciptakan kualitas SDM, memotivasi siswa untuk membaca dan memanfaatkan perpustakaan serta mendorong terciptanya budaya baca.

Batasan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah dan pembinaan perpustakaan ?
2. Mengapa diperlukan kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah?
3. Aspek apa saja yang perlu dilakukan dalam ruang lingkup pembinaan sekolah?




Pengertian perpustakaan Sekolah dan pembinaan perpustakaan

Perpustakaan sekolah
Sebelum kita mendefinisikan perpustakaan sekolah, sebaiknya terlebih dahulu kita memahami arti atau definisi perpustakaan , Sebab kata ”sekolah” pada istilah ”perpustakaan sekolah” merupakan kata yang menerangkan kata ”perpustakaan”. Memahami perpustakaan secara umum merupakan dasar memahami perpustakan sekolah.
Beberapa ciri perpustakaan sebagai berikut :
1. Perpustakaan itu merupakan suatu unit kerja
2. Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka
3. Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai
4. Perpustakaan sebagai sumber informasi
Jadi, Perpustakaan adalah Suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan – bahan pustaka, baik berupa buku – buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh pemakainya.
Apabila ditinjau dari sudut tujuan, fungsi serta pemakainya, maka secara garis besar ada lima macam perpustakan Yaitu :
1. Perpustakaan Nasional
2. Perpustakaan Umum
3. Perpustakaan Khusus
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
5. Perpustakaan Sekolah

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, bahwa perpustakaan merupakan Unit Kerja. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya.Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri.
Perpustakaan sekolah, seperti perpustakaan umum, juga menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, slide,majalah, surat kabar dan lain – lain. Semua bahan diatur dalam ruangan tertentu dalam lingkup sekolah, disusun secara sistematis, agar para pemakai dapat menggunakan perpustakaan sesfisien dan semaksimal mungkin.
Para pemakai Perpustakaan sekolah adalah orang – orang yang berada dalam lingkup sekolah, antara lain : guru, karyawan, dan terutama adalah para siswa sekolah itu. Tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk memberikan kesempatan bagi orang lain yang memerlukan.
Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang proses pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan – bahan pustaka disesuaikan dengan tujuan itu. Hal ini tidak berarti semata – mata berisi buku pelajaran yang dipakai dalam proses belajar – mengajar, tetapi juga bahan – bahan untuk maksud rekreasi, ilmu pengetahuan populer, dan lai – lain. Sebab proses pendidikan sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada pada guru kepada siswa, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan diri, memperkembang bakat dan kemampuannya. Dalam hal inilah perpustakaan menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna. Itu berarti pula para pengelola perpustakaan ikut ambil peranan dalam proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari pembinaan siswa agar mecintai dan menggunakan perpustakaan semaksimal mungkin.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan, Perpustakaan sekolah ialah Suatu Unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan, yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik disekolah tersebut.
Perpustakaan sekolah juga dimaksudkan untuk merangsang anak memperkembang diri dan ilmunya. Maka haruslah diusahakan menggunakan bahan pustaka yang ada, bukannya dipersukar karena takut kehilangan bahan – bahan pustaka. Demikian pula hendaknya bahan – bahan pustaka selalu menarik, selalu bertambah, sehingga sumber – sumber informasi yang baru tersedia.


Pembinaan Perpustakaan

Pembinaan adalah Usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Pembinaan Perpustakaan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus – menerus agar segala sesuatunya berjalan pada jalur dan rel yang benar sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi disekitarnya
Menurut Intruksi Presiden No.15 tahun 1974, Tanggal 13 september 1974, pasal 4 bahwa pembinaan secara menyeluruh mencakup : “Perencanaan, Pengaturan, Pengendalian, dan Penilaian Kegiatan” yang berhubungan dengan suatu sistem tertentu.


Mengapa diperlukan kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan sumber pengetahuan bagi siswa, guru, dan semua warga sekolah. Setiap sekolah, telah tersedia fasilitas perpustakaan yang memadai dan disuaikan dengan kebutuhan dari sekolah yang terkait. Tapi Kenyataan yang sekarang ini, keberadaan perpustakaan sekolah belum berfungsi secara optimal. Perpustakaan pada umumnya masih tidak lebih dari tempat menyimpan buku-buku. Warga sekolah kurang berminat untuk mendatangi perpustakaan – perpustakaan yang ada belum berfungsi sebagai sarana peningkatan minat para siswa, oleh karena itu diperlukan pembinaan, supaya perpustakaan sekolah mempunyai daya tarik bagi siswa.

Kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah sangat diperlukan karena pembinaan perpustakaan sekolah mempunyai beberapa tujuan yang harus dicapai.

Tujuan Pembinaan Perpustakaan Dibagi menjadi dua :
Tujuan Umum
1. Meningkatkan mutu perpustakaan
2. Meningkatkan Relevansi perpustakaan dengan pembangunan
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna perpustakaan
Tujuan Khusus
1. Mewujudkan suatu sistem perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
2. Menyelenggarakan program perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
3. Mewujudkan mutu perpustakaan yang standar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sesuai dengan prioritas yang digariskan
5. Mengatur dan menyelenggarakan perpustakaan perpustakaan yang sesuai dengan prinsip – prinsip managemen perpustakaan.


Ruang Lingkup Pembinaan Perpustakaan
Ruang Lingkup Pembinaan meliputi Pembinaan teknis dan yang bukan teknik perpustakaan, yang mencakup 10 aspek :
1. Status, Organisasi dan managemen perpustakaan
2. Ketenagaan Perpustakaan
3. Gedung dan ruangan perpustakaan
4. Perabot dan peralatan Perpustakaan
5. Koleksi bahan pustaka perpustakaan
6. Pelayanan Perpustakaan
7. Pembinaan (anggaran) Perpustakaan
8. Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan
9. Jaringan kerjasama antar Perpustakaan
10. Minat baca


Pembinaan Status, Organisasi dan managemen perpustakaan
Status atau Kedudukan Organisasi Perpustakaan merupakan, Satu hal yang penting oleh sebab itu harus selalu dilakukan Pembinaan agar perpustakaan memiliki status yang mantap, seimbang, dan serasi dengan peran tugas dan fungsinya sebagai pusat informasi dan agen perubahan, status Perpustakaan akan berkaitan erat dengan stuktur organisasinya artinya tinggi atau rendahnya status perpustakaan tergantung kepada luas atau sempitnya ruang lingkup dan jenjang organisasi.Pembinaan yang dilakukan terhadap status dan organisasi perpustakaan dimaksudkan agar perpustakaan diberikan ”porsi” yang pas dan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan bobot tugas dan fungsinya.
Perpustakaan sekolah yang dikelola oleh seorang guru pustakawan atau pustakawan guru, berada dibawah pembinaan kepala sekolah. Namun, perpustakaan yang sehat dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh beberapa staf dengan latar belakang pendidikan perpustakaan. Pembinaan organisasi perpustakaan dilakukan agar semua kegiatan dapat tertampung, terselenggara, dan berjalan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku.
Manajemen perpustakaan fungsi kegiatannya meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan dan Pengawasan. menejemen perpustakan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan Kepala sekolah Kepala sekolah sebagai top manajer di sekolah, berkewajiban untuk membina seluruh komponen yang ada di sekolah. perpustakaan adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan, untuk itu kepala sekolah perlu membina perpustakaan sekolah, supaya bisa bermanfaat secara optimal.
Untuk membina perpustakaan secara optimal diperlukan tindakan-tindakan yang tepat dari kepala sekolah, yang antara lain :

a.Penempatan petugas untuk pengelola perpustakaan secara benar dan berkemampuan.
b.Mengalokasikan dana yang memadai untuk pengembangan perpustakaan.
c.Membantu pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara periodik.
d.Memberi pembinaan secara berkala kepada pengelola perpustakaan dan seluruh warga sekolah.
e.Menetapkan wajib berkunjung ke perpustakaan bagi para siswa, melalui metode pemberian tugas dari guru
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang terlaksana.


Pembinaan Ketenagaan
Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan Tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian, dan rekreasi masyarakat sekelilingnya. Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi, gedung ruangan, dan koleksi bahan pustakanya agar serasi, selaras dan seimbang sedangkan untuk keberhasilannya, perpustakaan perlu dikelola oleh sejumlah tenaga pustakawan terdidik terampil dan penuh pengertian tentang kebutuhan masyarakat baik material maupun spiritual serta memiliki jiwa pengabdian yang tinggi.
Dengan demikian di dalam suatu sistem pendidikan nasional yang berkesinambungan seumur hidup, perpustakaan berperan secara tepat guna dan berdaya guna sebagai suatu lembaga pendidikan dan non- formal dan sebagai sarana penunjang pendidikan formal.
Menyadari akan tujuan, isi, dan fungsi perpustakaan yang cukup berat, dapat dibayangkan persyaratan – persyaratan yan dituntut dari seorang pustakawan atau petugas suatu perpustakaan yang ingin mengabdian dirinya kepada masyarakat khususnya dalam memberikan pelayanan bacaan dan informasi.
Ada dua persyaratan pokok yang harus dimiliki oleh pustakawan agar pelayanan perpustakaan dapat diselenggarakan dengan baik dan memenuhi sasarannya yakni persyaratan mental dan perrsyaratan pengetahuan.
1. Persyaratan Mental
• Seorang Pustakawan harus mempunyai jiwa mengabdi terhadap kepentingan masyarakat
• Menaruh perhatian yang besar terhadap hal – hal yang ada kaitannya dengan pembinaan minat baca dan pemenuhan kebiasaan membaca.
• Selalu ingin tahu dan memahami selera baca
• Selalu ingin rajin, tekun, teliti, siap sedia secara memikat memberikan bimbingan dan pengarahan tentang cara menggunakan perpustakaan, sehingga lambat laun berkeinginan mengunjungi perpustakaan dan bergairah untuk meminjam bahan bacaan
2. Persyaratan Pengetahuan
• Hal – hal umum yang harus diketahui dan kadang – kadang mungkin harus dipelajari secara mendalam seperti
 Tentang kegemaran dan penggunaan waktu senggang
 Tentang kelompok usia bersekolah dan yang putus sekolah
 Tentang lingkungan hidup siswa itu sendiri
• Pengetahuan tentang dunia bacaan dan penerbitan pada umumnya
• Pengetahuan tentang masyarakat sekeliling disamping pengetahuan tentang ilmu perpustakaan.

Sedangkan untuk meningkatkan profesionalis pustakawan, diperlukan beberapa tindakan, yang antara lain :

a.Mengikut sertakan pengelola/ petugas perpustakaan dalam pendidikan dan pelatihan terkait dengan perpustakaan
b.Mengadakan fasilitas dan kemudahan-kemudahan bagi pengelola perpustakaan dalam pengembangan. perpustakaan
c.Mengadakan studi banding dengan perpustakaan sekolahyang telah memiliki menajemen yang baik dan maju


Pembinaan Gedung dan ruangan perpustakaan
Keadaan gedung dan ruang perpustakaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya penyelenggarakan perpustakaan. Misalnya bagaimana bagian – bagian dari ruang perpustakaan itu, perbandingan luas satu dengan lainnya, letaknya, kondisinya, dan sebagainya. Prinsipnya disamping faktor ukuran luas, kondisi, dan letaknya, ruang – ruang harus menjamin alur kerja yang baik tidak boleh terjadi alur kerja terhambat karena masalah ruang. Ini berarti bahwa petugas perpustakaan harus dapat mengatur ruangan sedemukian rupa sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini terutama diperuntukkan bagi perpustakaan – perpustakaan yang menggunakan ruangan yang telah ada.
Perpustakaan yang menempati ruangan tersendiri seperti perpustakaan khusus, perpustakaan lembaga keagamaan, dan perpustakaan sekolah yang jumlah koleksi, petugas, anggaran, pemakai dan ruang lingkup kegiatan yang relatif terbatas akan lebih efisien jika ditempatkan pada suatu ruangan tertentu (bukan gedung tersendiri). Ruangan perpustakaan tersebut didesain dan ditata secara khusus untuk perpustakaan.dengan mempertimbangkan aspek – aspek seperti halnya perpustakaan yang menempati gedung sendiri. Namun aspek – aspek tersebut lebih sederhana, karena terbatas pada ruangan perpustakaan. Yang terpenting adalah bahwa proses kegiatan dapat berjalan guna melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan.
Pembinaan gedung, sarana dan prasarana adalah agar sejak proses pemakaian, pemeliharaan, perawatan, sampai dengan penghapusan dapat berjalan baik Hal itu untuk dapat dihindari terjadinya pemborosan, kerugian, dan kesalahan pengurusan.

Pembinaan perabot dan perlengkapan perpustakaan
Perabot dan perlengkapan perpustakaan ikut menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dalam mencapai tujuannya. Yang termasuk perabot perpustakaan antara lain adalah rak buku, rak majalah, lemari katalog dan lain – lain. Sedangkan yang termasuk perlengkapan perpustakaan antara lain mesin ketik, mesin hitung, mesin fotocopy, alat – alat tulis, kartu katalog, dan lain – lain. Baik perabot maupun perlengkapan perpustakaan termasuk dalam tata – ruang perpustakaan.
Yang dimaksud Tata – ruang dalam hal ini adalah Penempatan alat – alat perlengkapan seperti rak buku, meja kursi baca, rak majalah dan sebagainya dalam suatu perpustakaan. Ini tidak kurang pentingnya untuk diperhatikan, karena kelancaran kerja banyak dipengaruhinya

Pembinaan koleksi perpustakaan
Koleksi Perpustakaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Oleh sebab itu dari sumber informasi perpustakaan akan dimulai kebijakan pembentukannya. Secara khusus pembinaan koleksi dikaitkan dengan masing – masing jenis perpustakaan Pada perpustakaan sekolah, koleksi yang disediakan adalah berhubungan dengan mata pelajaran karena hal ini selalu dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai visi dan misi perpustakaan sekolah tapi sekarang ini untuk menarik perhatian minat para siswa maka perpustakaan perlu memperbanyak koleksi perpustakaan. Semakin banyak dan bervariasi buku-buku perpustakaan, akan semakin merangsang siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan yang menarik adalah perpustakaan yang menpunyai koleksi pustaka yang banyak dan bervariasi.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan supaya koleksi perpustakaan menjadi menarik, antara lain sebagai berikut :

a.Media pendidikan dan alat peraga pembelajaran yang sedang tidak digunakan, hendaklah ditempatkan secara menarik di perpustakaan.
b. sekolah secara periodik mengadakan penambahan koleksi buku-buku kepustakaan, baik secara membeli maupun meminta sumbangan dari pihak lain yang berkompeten dalam pendidikan.
c.Peralatan ruangan yang nyaman, tenang, bersih, sirkulasi udara yang baik supaya pengunjung krasan di perpustakaan.
d.Penataan dan perawatan lokasi secara benar.

Selain itu, Pembinaan koleksi perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan sejak koleksi pertama atau dasar terbentuk. Pembinaan koleksi perpustakaan mencakup :
1. Perumusan kebijakan agar koleksi perpustakaan sesuai dengan keperluan masyarakat pemakai, jumlah bahan pustaka selalu mencukupi. Mutu koleksi perpustakaan dibentuk oleh kegiatan pembinaan koleksi ini.
2. Penjabaran kebijakan berbentuk :
a) Menyusun rencana operasional pembinaan koleksi. Kegiatan ini adalah mencakup perencanaan kebutuhan koleksi. Kegiatan ini adalah mencakup perencanaan kebutuhan koleksi, sistem dan metode pengadaan, pengolaan, penyususnan dan pemberdayaan dan pemberian layanan, serta penyediaan anggaran yang diperlukan
b) Menghimpun Alat seleksi bahan pustaka
Kegiatan ini adalah mengumpulkan semua sumber informasi literatur yang akan dipakai dalam proses penyeleksian dan penentuan bahan pustaka diadakan.
c) Survai minat pemakai
Kegiatan ini pada dasarnya adalah membuat intrumen, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data serta membuat laporan hasil survai untuk mengetahui bidang / subjek yang diminati pemakai, jenis bahan pustaka yang diperlukan, termasuk jenis layanan yang dikehendaki. Survai minat pemakai yang dapat dilakukan penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh pustakawan dengan para pemakai potensial yang rajin ke perpustakaan.
d) Melakukan Survai bahan pustaka
Kegiatannya adalah mengamati langsung keberadaan bahan pustaka di toko buku, pameran dan perpustakaan lainnya untuk mengetahui : buku – buku yang baru terbit, buku yang mungkin sudah lama tetapi tetap penting dimiliki perpustakaan, cara – cara untuk mendapatkannya (beli, tukar – menukar, atau diperoleh secara Cuma – Cuma), hal – hal lain seperti bentuk fisik buku, perbandibgan harga, dan tada bibliografi lainnya.
e) Membuat dan menyusun Desiderata
Kegiatan ini adalah membuat deskripsi bahan pustaka dalam bentuk kartu atau bahan pustaka dalam pengadaan. Desiderata inilah yang utama dipakai oleh tim penyeleksi melakukan tugasnya.
f) Pengadaan bahan pustaka
Pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan cara : membeli, / melanggan, tukar – menukar, penerbitan, penggandaan, dan memperolehnya secara gratis dari lembaga yang memiliki koleksi tertentu dan ingin mengembangkannya. Pengadaan bahan pustakauntuk perpustakaan harus berpedoman kepada kebijakkan dan aturan/pedoman yang berlaku.
g) Meregistrasi bahan pustaka
Kegitan ini adalah mencatat identitas bahan pustaka pada buku induk atau kardek dan sejenisnya, atau secara elektronis ke pangkalan data komputer. Peregistrasian untuk koleksi berkala, dan bahan pustaka lain seperti koleksi dalam bentuk terekam, menggunakan cara dan peralatan tersendiri.
h) Mengevaluasi dan menyiangi koleksi
Mengevaluasi dan menyiangi koleksi adalah kegiatan mengidentifikasi, memilih dan mengeluarkan bahan pustaka dari jajarannya untuk ditetapkan sebagai bahan pustaka hasil penyiangan. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasca penyiangan. Seperti dihibahkan, dimusnahkan, atau ditukarkan. Bahan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi, juga harus dikeluarkan kartu katalognya dari lemari katalog, dicoret dengan memberi catatan pada buku induk. Apabila dimasukkan kepangkalan data, juga harus dihapuskan untuk menyamakan antara data pada pangkalan data (data base) dengan koleksinya.


Pembinaan layanan
Layanan merupakan semua kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan melakukan hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap pemakai jasa perpustakaan. Kesempurnaan layanan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perpustakaan. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai. Bentuk riil layanan perpustakaan tersebut antara lain :
1. Layanan yang memberikan sesuai dengan kebutuhan / yang dikehendaki pemakai.
2. Berorientasi kepada pemakai
3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran.
4. Berjalan Mudah dan sederhana
5. Murah dan ekonomis
6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati.
7. Bervariatif
8. Mengundang rasa ingin kembali
9. Ramah tamah
10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.
11. Mengembangkan hal – hal yang baru / inovatif.
12. Mampu berkompetisi dengan layanan di bidang yang lain.
13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri.

Pembinaan layanan perpustakaan tersebut secara singkat dikatakan sebagai layanan ”prima” yaitu Cepat, tepat, Mudah, Sederhana, dan murah, serta memuaskan pemakai. Cepat artinya, layanan yang diberikan dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Sedangkan tepat maksudnya dapat memenuhi kebutuhan pengunjung perpustakaan seperti yang dikendaki mereka. Dengan demikian, maka petugas pelayanan dan informasi dipersiapkan dengan sebaik – baiknya. Dengan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kemampuan dan sikap perilaku yang simpati.
Layanan yang perlu dikembangkan perpustakaan sekolah adalah :
1. Menyusun Rencana operasional layanan meliputi jenisnya, sistemnya, peraturan tata tertib, kebutuhan biaya, dan peralatan tenaganya, serta penentuan fokus atau segmen pemakai.
2. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku – buku perpustakaan sekolah. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani murid – murid yang akan meminjam buku perpustakaan sekolah, melayani murid – murid yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam dan membuat statistik pengunjung. Bahan pustaka yang boleh dan dapat dipinjam dibaca diluar Perpustakaan pada umumnya adalah koleksi umum (non referensi). Petugas layanan harus meneliti dan mengecek kondisi bahan pustaka yang akan dipinjam atau dikembalikan, antara lain dalam hal keutuhan dan kelengkapan jumlah halaman, dan ada atau tidaknya coretan, dan lain sebagainya. Agar tidak terjadi kesalah pahaman persepsi antara petugas layanan dan pemakai maka pada saat transaksi peminjaman dan pengembalian dilakukan pengecekan.
3. Layanan Referensi
Selain tugas pelayanan sirkulasi, pelayanan perpustakaan sekolah juga bertugas dibidang pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku, sedangkan pelayanan referensi berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan pemberian bimbingan pemakai.
Jadi Layanan referensi adalah layanan yang hanya dapat diberikan terbatas hal ini dilakukan karena beberapa pertimbangan. Misalnya keterbatasan koleksi.koleksi referensi mencakup Kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku pedoman, petunjuk, dan buku tahunan.
 Pelayanan Informasi
Perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip perpustakaan sekolah harus dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi setiap orang yang membutuhkannya. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah harus mampu memberikan pelayanan informasi. Pada prinsipnya pelayanan informasi ditujukan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan pengunjung perpustakaan sekolah yang membutuhkan keterangan – keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan – bahan tertentu.
Tugas pelayanan informasi ini bisa diselenggarakan dengan sebaik – baiknya tergantung pada dua faktor, yaitu :
1. Kelengkapan koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah sangat mempengaruhi terhadap pelayanan informasi. Bagaimana akan dapat menunjukan bahab – bahan tertentu sementara buku yang tersedia belum memadai oleh karena itu pengadaan bahan pustaka harus diusahakan secara kontinu. Apabila tidak mampu membeli buku – buku, usahakanlah dengan cara lain seperti tukar – menukar atau pinjam meminjam dari perpustakaan sekolah lainnya.
2. Kemampuan petugas
Perpustakaan sekolah yang sudah maju khususnya di sekolah menengah dan sekolah tinggi mempunyai tenaga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah, ada yang bertugas dio bagian sirkulasi, dan ada pula yang bertugas di bagian sirkulasi dan ada pula yang bertugas di bagian referensi. Tetapi perpustakaan sekolah yang masih hanya satu sehingga selainb kepala perpustakaan juga sekaligus menjabat sebagai petugas sirkulasi dan petugas referensi. Petugas referensi, baik itu merangkap kepala sekolah ataupun petugas khusus referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi.Selain itu, petugas referensi harus mempunyai sikap yang lemah lembut, sabar, tidak cepat bosan dan putus asa, dan yang lebih penting lagi petugas harus mampu mengadakan ”human relation” dengan pengunjung perpustakaan sekolah sehingga pengunjung tidak merasa takut minta bantuan kepada petugas referensi.
 Pelayanan pemberian bimbingan belajar
Secara umum bimbingan berarti proses pemberian bantuan secara kontinu kepada murid – murid dengan memperhatikan keadaan individu murid tersebut, sehingga murid tersebut dapat maju semaksimal mungkin dalam kehidupannya. Sedangkan bimbingan belajar (educational guidance) adalah proses pemberian bantuan bimbingan belajar secara kontinu kepada murid dalam rangka mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan. Untuk melaksanakan bimbingan belajar seorang pembimbing yang dalam hal ini termasuk guru pustakawan harus sedikit banyak memahami konsepsi dasar tentang belajar, seperti hakikat belajar, prinsip – prinsip belajar, karakteristik belajar. Selain itu ia harus pula memahami kesulitan – kesulitan belajar yang biasa terjadi dan bagaimana cara penyelesaiannya. Pemahaman tentang konsepsi dasar inilah nantinya diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses pemberian bimbingan belajar kepada pengunjung perpustakaan sekolah.

Pembinaan Anggaran
Aspek anggaran perpustakaan merupakan salah satu komponen penting bagi pembinaan perpustakaan. Oleh karena itu apabila alokasi anggarannya hanya kecil saja, maka pelaksanaan pelayanan dan kegiatan – kegiatan lainnya akan lamban. Sebaliknya, bila anggaran yang disediakan sesuai dengan yang dibutuhkan, maka penyelenggarakan layanan dan kegiatanlainnya akan berjalan lancar.
Pada perpustakaan – perpustakaan pemerintah, baik perpustakaan Nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan keliling, anggaran perpustakaan biasanya berasal dari dua sumber, yaitu anggaran rutin dan anggaran pembangunan. Anggaran rutin terutama diperuntukkan bagi belanja pegawai, biaya perawatan dan pemeliharaan, dan lain – lain. Sedangkan anggaran pembangunan digunakan untuk pembelian bahan koleksi baru, perabot dan perlengkapan perpustakaan, dan lain – lain.
Selain anggaran rutin dan anggaran pembangunan perpustakaan sekolah juga memperoleh bantuan dari anggaran BP3, dan lain – lain. Bantuan anggaran mungkin diperoleh dari yayasan, maupun dari badan – badan lain yang tidak mengikat.
Penggunaan anggaran perpustakaan perlu direncanakan secara matang sehingga efektif dan efisien. Pembukuan keuangan perlu dilakukan secara rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan
Mempromosikan, mempublikasikan atau memasyarakatkan dan sosialisai perpustakaan mempunyai beberapa sasaran, yaitu
1. Menginformasikan atau mempublikasikan supaya siswa tahu dan kenal dengan perpustakaan
2. mengingatkan agar siswa selalu ingat dengan perpustakaan
3. Menarik perhatian agar siswa tertarik kepada perpustakaan
Mempromosikan perpustakaan berisi penginformasikan koleksi bahan pustaka yang tersedia dengan segala jenis layanan yang sudah disiapkan.
Persiapan sebelum melaksanakan promosi antara lain mengatur gedung / ruang perpustakaan dan perlengkapan supaya menarik, dengan suasana ruang yang cerah sehingga dapat memotivasi pengunjung untuk masuk keperpustakaan. Sikap petugas perpustakaan juga perlu diupayakan supaya berpenampilan menarik, ramah dan suka menolong pengunjung.. koleksi bahan pustaka agar diupayakan supaya lengkap dan mutakhir yang disusun secara teratur dan bersih (bebas dari debu)
Dengan Promosi Perpustakaan yang baik maka pengunjung akan selalu datang keperpustakaan sehingga koleksi bahan pustaka yang tersedia diperpustakaan akan dimanfaatkan secara maksimal.

Pembinaan jaringan kerjasama antar perpustakaan
Perpustakaan sebagai salah satu saran untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional perlu ditingkatkan pembinaannya secara terus – menerus sehingga semakin dapat meningkatkan mutu layanannya kepada semua pengguna jasa perpustakaan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ledakan informasi yang berkembang dengan amat pesat, maka masyarakat menuntut adanya diversifikasi dalam layanan perpustakaan.
Tujuan Pembinaan jaringan kerjasama perpustakaan antara lain untuk :
1. Meningkatkan kekayaan dan keanegraman informasi yang berasal dari peserta jaringan
2. Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan informasi bagi siswa yangmembutuhkan secara tepat dan akurat
3. Mengusahakan terbentuknya pusat informasi perpustakaan
4. Mengupayakan terjalinnya kerjasama antar perpustakaan dengan berbagai jenis layanan peminjaman antarperpustakaan
5. Menciptakan sistem penelusuran dan penemuan kembali informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Jaringan kerjasama antar perpustakaan perlu dibentuk dengan mengadakan kesepakatan bentuk organisasi kerjasama, sehingga dapat ditentukan efektivitas organisasi tersebut, termasuk ruang lingkup kegiatannya.
Pada dasarnya, sekurang – kurangnya ada lima jenis kegitan jaringan kerjasama antar perpustakaan, yaitu :
1. Kegiatan jaringan kerjasama penghimpunan bahan pustaka
2. Kegiatan jaringan kerjasama pelayanan pengelolahan bahan pustaka
3. Kegiatan jaringan kerjasama pelayanan informasi
4. Kegiatan jaringan kerjasama pembinaan ketenagaan
5. kegiatan jaringan kerjasama penerbitan bahan informasi
Pelaksanaan kegiatan kerjasama jaringan secara efektif akan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penelusuran informasi, jika ditunjang dengan sarana dan kemampuan staf yang memadai.
Pembinaan minat baca
Pembinaan minat baca adalah usaha memelihara, mempertahankan, dan meningkatkan minat baca. Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan bacaan.
Untuk, membina dan mengembangkan minat baca siswa tidak bisa terlepas dari pembinaan kemampuan membaca siswa, sebab seperti telah dijelaskan bahwa untuk menjadiorang yang senang membaca tentunya harus mampu membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca tidak mungkin merasa senang membaca.
Dalam rangka mengemban misi perpustakaan sekolah, guru pustakawan selaku pengelola perpustakaan sekolah harus berusaha semaksimal mungkin membina kemampuan membaca murid – murid sehingga pada diri mereka tumbuh rasa senang membaca. Untuk dapat membina kemampuan membaca murid – murid guru pustakawan harus benar – benar memahami seluk beluk membaca, seperti prinsip – prinsip membaca, karakteristik membaca yang baik, kesiapan membaca, cara – cara memotivasi siswa agar senang membaca dan sebagainya. Semua ini tidak hanya dipahami tetapi yang lebih penting adalah diamalkan secara nyata dalam kegiatan pembinaan minat baca siswa.
1. Prinsip – prinsip membaca
Beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan oleh guru pustakawan dalam membina minat baca siswa adalah sebagai berikut :
a. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks
b. Kemampan membaca setiap orang berbeda – beda
c. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi
d. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan
e. Kemahiran membaca perlu adanya latihan yang kontinu
f. Evaluasi yang kontinu dan komprehensif merupakan bantuloncatan dalam pembinaan minat baca
g. Membaca yang abik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar



2. Kesiapan Membaca
Ada sejumlah faktor yang ikut menentukan terhadap kesiapan siswa untuk membaca dan belajar, semuanya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Kesiapan mental
Kesehatan mental besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasilan membaca dan belajar. Apabila mentalnya kurang sehat, akan timbul beberapa gejala, misalnya sering lupa, kemampuan berfikirnya menurun, sulit mengkonsentrasikan pikirannya terhadap apa yang sedang dibaca atau dipelajari, akibatnya tidak bisa membaca secara efektif dan efisien.
b. Kesiapan fisik
Secara spesifik ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan membaca yang berhubungan dengan kesiapan fisik. Diantara beberapa faktor tersebut adalah berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan penglihatan dan pendengaran. Seseorang yang lemah penglihatan tidak akan bisa melihat dengan jelas apa yang dibacanya sehingga akibatnya orang tersebut akan mengalami kesulitan membaca. Selain itu faktor yang tidak kalah penting mempengaruhi membaca adalah kemampuan berbicara.
c. Kesiapan emosi
Gangguan emosi dapat juga mempengaruhi keberhasilan membaca dan belajar. Seorang anak yang memiliki sifat pemalu, penakut menunjukkan gejala kesulitan emosi. Begitu pula seorang anak yang terlalu menggantungkan kepada orang tuanya, atau selau ketakutan, merasa cemas, merasa kurang nyaman. Semua ini menunjukkan bahwa anak tersebut kurang siap untuk membaca dan belajar dan akan mempengaruhi keberhasilan membaca dan belajar.
d. Kesiapan pengalaman
Kesiapan pengalaman disini berarti pernah tidaknya membaca, sering tidaknya membaca, luas tidaknya pengetahuanyang dimilikinya


3. Menumbuhkan rasa senang membaca
Salah satu tugas guru / pustakawan dalam rangka memfungsikan perpustakaan sebagai sumber belajar adalah menumbuhkan rasa senang membaca pada siswa, sebab apabila pada diri siswa merasa senang membaca, siswa akan senang membaca dan memanfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru pustakawan untuk menumbuhkan rasa senang membaca siswa, antara lain sebagai berikut :
a. Memperkenalkan buku – buku
b. Memperkenalkan riwayat hidup tokoh – tokoh
c. Memperkenalkan hasil – hasil sastrawan

Sekali lagi perlu ditekankan disini bahwa berhasil atau tidaknya menumbuh rasa senang membaca tidak hanya bergantung kepada materi tetapi cara penyampaiannya. Bagaimana cara guru/ pustakawan berusaha memberikan kesan khusus pada siswa. Sehingga mereka tergugah dan terdorong hatinya untuk membaca buku – buku.
Usaha lain sebagai pendekatan dengan memperkenalkan buku – buku perpustakaan sekolah adalah menyelenggarakan ”display” dan pameran buku, ”display” disini berarti mengatur buku – buku secara khusus yang lebih menyolok dan menarik. Biasanya yang di display adalah buku – buku baru, dengan tujuan selain memperkenalkan buku – buku juga sebsagai usaha memberikan stimulustertentu kepada siswa.
Pameran buku adalah kegiatan memfisualisasiklan buku – buku agar diketahui oleh siswa. Pameran buku ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan perpustakaan sekolah pada siswa, guru – guru, dan anggota sekolah lainnya.

02.50

PERPUSTAKAAN = KEMAJUAN MASA DEPAN BANGSA

Pemeliharaan Bahan Pustaka
Membersihkan Debu


Salah satu cara pemeliharaan bahan pustaka yang penting adalah menyimpannya pada tempat yang bersih dan bebas dari debu. Apabila bahan pustaka sudah kotor oleh debu, maka harus dibersihkan dengan prosedur yang benar dan dilakukan secara teratur oleh staf yang terlatih agar tidak menimbulkan kerusakan pada bahan pustaka.

Memelihara bahan pustaka dalam kondisi yang bersih akan memberikan dampak yang luas, yaitu bahan pustaka tidak mudah rusak, staf dan pengguna jasa akan senang mengolah dan membaca, serta kesehatan mereka tidak terganggu karena pengaruh debu dan asam.

Kerusakan bahan pustaka yang akan terjadi karena pengaruh debu adalah sebagai berikut:
1.Mengurangi nilai estetika, karena debu akan memperburuk dan mengaburkan informasi pada cetakan, foto dan mikrofilm/mikrofis.

2.Partikel debu akan menimbulkan goresan pada mikrofilm/mikrofis, negarif foto, lukisan dan dokumen berharga lainnya.

3.kertas yang kotor oleh debu akan cenderung menimbulkan noda jika kertas tersebut terkena air dan udara lembab.

4.Kertas, negatif foto, mikrofilm/mikrofis dan lukisan sangat cepat ditumbuhi jamur jika udara disekitarnya dalam keadaan lembab, karena partikel debu dapat bertindak sebagai pemacu. Jamur ini akan menyebabkan kertas menjadi rapuh, timbul noda dan mengaburkan negatif foto dan mikrofilm/mikrofis.

5.Debu akan menyebabkan kertas menjadi asam, asam ini akan menyebabkan kertas menjadi rapuh dan akan merusak lapisan emulsi pada negatif foto dan mikrofilm/mikrofis



Ada dua cara membersihkan bahan pustaka, yaitu cara basah dan cara kering. Cara basah tidak akan dijelaskan, karena pekerjaan ini harus dilakukan oleh staf yang mendapat pendidikan dan pelatihan dalam bidang konservasi.

Membersihkan debu dengan cara kering:

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk membersihkan debu pada bahan pustaka. Cara yang dipilih harus mempertimbangkan kondisi bahan pustaka, antara lain : kekuatan kertas, kerapian sisi blok buku (terutama sisi kepala buku) atau ketebalan debu yang menempel pada bahan pustaka.

Peralatan yang diperlukan untuk membersihkan debu adalah: kuas, vacuum cleaner, karet penghapus, bubuk penghapus, hand press, masker debu dll.

Langkah-langkah membersihkan debu:

Tahap pertama yang dilakukan adalah membersihkan debu yang mudah lepas dengan vacuum cleaner dan kuas, tahap selanjutnya menggunakan bahan penghapus sampai bahan pustaka tersebut menjadi bersih.

1.Membersihkan debu dengan vacuum cleaner

Vacuum cleaner digunakan untuk membersihkan buku-buku yang ada pada rak. Alat ini dapat menyedot dan mengumpulkan debu sehingga debu todak berterbangan di dalam ruangan. Tidak dianjurkan membersihkan debi dengan sapu bulu ayam (kemoceng) karena dengan cara ini kita bukannya membersihkan debu di atas buku, akan tetapi memindahkan debu ke tempat lain. Pada saat kita membersihkan debu dengan vacuum cleaner, sebaiknya ujung pipa penyedot dibungkus dengan kain kasa sebagai filter untuk menjaga agar fragmen kertas pada buku tidak ikut tersedot.

2.Membersihkan debu dengan kuas

Biasannya debu yang menempel di atas kepala buku tidak dapat dibersihkan secara sempurna denga vacuum cleaner. Hal ini dapat kita buktikan dengan menyetuhkan telunjuk pada kepala buku, biasannya pada telunjuk masih ada debu yang menempel. Untuk membersihkan debu yang masih tertinggal ini digunakan kuas.
Caranya adalah: Blok buku dipegang rapat-rapat dengan tangan kiri dengan pososo punggung buku berada di atas untuk menjaga agar debu tidak masuk ke sela-sela halaman buku, kemudian kepala buku dikuas ke arah bawah. Jika debu sudah masuk ke sela-sela halam buku, maka harus dibersihkan setiap halam tersebut. Untuk dokumen lembaran seperti peta, lukisan, arsip, debu dikuaskan dari arah tengah ke arah tepi dokumen

3.Membersihkan dengan bahan penghapus.

Debu dan kotoran yang sudah menempel kuat pada dokumen dan buku karena sudah terlalu lama dibiarkan, tidak akan dapat dibersihkan dengan kedua cara di atas. Debu dan kotoran tersebut harus dibersihkan dengan penghapus karet atau serbuk penghapus. Caranya buku ditekankuat-kuat dengan tangan kiri pada pinggir meja, kemudian karet penghapus